Menang GA buku Resilience di IG


Aku mendapat kesempatan untuk merawat buku Resilience dari Kak Nellaneva. Buku tersebut aku peroleh sebagai hadiah GA yang diadakan untuk memperingati ulang tahun penulisnya, Yaitu Kak Nellaneva. Berikut adalah jawaban yang diminta sebagai persyaratan ikut GA: 

SELAMAT HARI JADI, KAK NELLA NEVA!

Mengapa aku menginginkan buku Resilience?
Aku adalah salah satu pembaca yang bisa dibilang mengikuti kisah ini sejak pertama kali ditulis di wattpad. Aku ingat selalu merasa bahagia dan bersemangat ketika ada notif masuk mengabarkan bahwa ada bab baru resilience. Sungguh aku rindu untuk merenung setelah membaca setiap pesan yang ada, komentar panjang lebar sebagai tanggapan beberapa bagian cerita juga sering aku sematkan. Aku menikmati setiap kisah yang dituturkan oleh Remi. Meski buku ini menggunakan gaya bercerita seperti Remi menulis buku harian, bagiku justru itu keunggulannya. Aku jadi merasa mengenal Remi sangat dekat. Dekat yang bukan sebagai orang lancang yang membaca buku hariannya, tetapi sebagai seorang kawan yang duduk bersama di sudut warkop dekat jendela besar kala senja menikmati coklat hangat bersama dan mendengarkan setiap kata yang ditembakkan melalui bibir Remi, melihat perubahan suasana hati melalui pancaran matanya. Berbagi beban berat di hati dan menyadari bahwa kita terlalu banyak memiliki kesamaan. Kita dengan pemikiran berlebihnya, kita dengan ketakutan untuk hidup sendiri, bingung untuk memulai sebuah pertemanan, bingung dengan arti hidup, tak mau kesepian dan berakhir mati menyedihkan, dengan tak mengerti akan tujuan setiap nafas yang masih tersisa, menganggap bahwa sejak awal memang dunia ini bukanlah tempat yang tepat bagi kita, cara mengatasi kekecewaan mengenai jalan hidup yang tidak berjalan sesuai angan. Aku memahami bahwa buku ini memuat dua rentang kisah hidup Remi, dimulai dari fase remaja Remi yang ingin keluar dari kondisi serba sepi, keadaan dirinya yang berlangsung sejak lama. Remi sadar bahwa dengan rebellion dia akan bisa mengubah apa yang ada di dirinya, dan segala pemberontakan yang dilalui Remi juga pasti pernah dilalui oleh setiap remaja, tentu saja dengan kemasan yang berbeda. Yang kedua adalah resilience, dalam waktu ini Remi mulai banyak menyadari mengenai cara untuk berdamai dengan dunia, bagaiamana memaknai hidup yang dijalani, sudah dapat mulai menempatkan diri sesuai kondisi. Aku sangat suka perkembangan karakter Remi dari awal hingga akhir, tidak terlalu cepat ataupun lamban. Terasa sekali bagaiamana seorang remaja dengan segala permasalahan yang mengganggu mentalnya bisa bermetamorfosis jadi seorang wanita dewasa yang tangkas dan tangguh dalam menghadapi hidup. Terima kasih kepada Kak Nellaneva yang telah melahirkan Remi, aku banyak belajar dari perjalanan hidupnya. Aku sempat berpikir bahwa Remi adalah bagian dari diriku yang hilang, namun nyatanya bukan, Remi adalah Remi dan aku adalah aku. Kita dua individu berbeda yang memiliki perjuangan sendiri dan tantangannya sendiri. Bagiku Remi adalah saudara seperjuangan, kita selalu berusaha untuk tetap berharap bahwa setiap momen dalam hidup tak menguap tanpa makna. Remi hadir dalam hidupku di saat yang tepat, mengingatkanku bahwa aku tak sendiri, Remi adalah seorang teman yang sangat aku sayangi dan rindukan. Aku akan jujur dan mengungkapkan rahasiaku, beberapa tahun ini hanya aku dan Tuhan yang tahu mengenai ini. Buku Resillience sangat berpengaruh di hidupku, mengenai bagaimana aku memandang dunia dan orang lain, cara berdamai dengan diri sendiri, berusaha memperbaiki hubunganku dengan orang tua meski masih terasa jauh hingga sekarang, juga bagaimana buku ini menjadi salah satu pertimbanganku dari banyak pertimbangan lain dalam memilih melanjutkan studi ke Ilmu Komunikasi, pilihan yang aku ambil dari sekian banyak pilihan yang tersedia. Yang terakhir sungguh terdengar gombal, tapi aku serius. Buku ini sudah dan akan terus menjadi bagian penting di hati dan hidupku. Bahkan aku menggunakan kata resilience sebagai moto hidup, aku bahkan pernah menggunakan kata resilience untuk moto hidupku di PKKM Unsoed 2018. Aku menggunakannya karena aku sangat suka mengenai artinya apalagi setelah mendengar penjelasan dari Emir, dan ingin menjadikan kata ini sebagai pengingatku pada Remi. Layaknya makanan yang bisa membangun fisik, maka buku ini merupakan makanan yang bernutrisi bagi pemikiran. Kak Nellaneva menulis buku ini dengan baik dan tepat tentu saja melalui banyak riset dan pertimbangan. Aku berharap dapat membaca kisah Remi dalam bentuk buku, aku bersedia untuk terus membaca ulang setiap untaian kata yang tersedia, dan menyebarkan pesan yang terkandung di dalamnya kepada sesama. Terakhir, aku sungguh sangat cemburu pada Emir, aku juga ingin menjadi manusia yang efisien dalam menjalani hidup. Selamat dan terima kasih bagi yang sudah membaca isi hatiku sampai akhir, semoga kalian tidak lupa berbahagia dan bersyukur. Sudah senyumkah dirimu hari ini?

Tidak ada komentar untuk "Menang GA buku Resilience di IG"