Membaca Buku Saja Tidak Cukup?

Sumber: Dokumentasi Pribadi

            Menulis yang baik dimulai dengan membaca buku sebanyak-banyaknya. Kalimat barusan merupakan salah satu saran kepenulisan yang sering berseliweran di berbagai forum belajar menulis. Saran tersebut tidaklah salah, tapi juga tidak sepenuhnya tepat. Banyak membaca buku tanpa disertai dengan menuliskan apa yang terdapat di kepala dapat dianggap sia-sia.

            Perjalanan seribu Li dimulai dari satu langkah kaki, pepatah di atas juga dapat diterapkan pada proses belajar menulis. Sebuah buku berisi ratusan halaman juga dimulai dari menuliskan sebuah kata. Kakek Pram berpesan bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian dikarenakan sebuah tulisan bisa bertahan melewati waktu yang panjang. Ada satu tambahan yang harus aku sampaikan, menulis harus sepenuh hati dan perasaan yang tulus. Semenjak manusia pertama mengenal aksara hingga detik ini, telah banyak karya tulis yang dihasilkan oleh manusia, tapi hanya sebagian kecil saja yang masih bertahan hingga sampai pada generasi ini.

            Aku sampai sekarang masih belajar untuk dapat menyusun kata menjadi sebuah kalimat yang pantas. Ada saat di mana aku menemui kesalahan. Aku sangat berharap untuk dapat terus berkembang dan menjadi versi yang lebih baik dari diriku sendiri. Bukankah merugi orang yang kualitas dirinya hari ini sama dengan dirinya yang kemarin? Aku tak ingin menjadi orang yang merugi oleh karena itu aku ingin untuk dapat menuliskan setiap apa yang sudah aku pelajari hingga detik ini.

           Bukankah ilmu yang tidak diteruskan kepada orang lain akan menjadi sia-sia saja. Pengalaman yang tak dibagi bersama orang lain juga hanya akan menjadi sebuah berkas saja, dan seiring waktu berjalan maka pengalaman itu akan terlupakan tanpa kesan. Intinya aku ingin membuka diri kepada setiap kemungkinan yang menghampiri, aku tak ingin menyesal di penghujung senja. Sudah berapa banyak kesempatan yang hilang dikarenakan aku takut untuk mencobanya? Tak ingin selamanya jadi pecundang kan? Maka dari itu ayo ekspresikan diri, salah satunya adalah melaui tulisan, menulis bisa jadi semacam bentuk terapi, benar kah?

Tidak ada komentar untuk "Membaca Buku Saja Tidak Cukup?"