Jawaban UTS Komunikasi Visual
1.

Gambar
di atas adalah sebuah poster digital yang dibuat oleh produsen minuman bersoda
Coca-Cola, poster tersebut merupakan iklan Coca-Cola, dalam iklan ini,
Coca-Cola coba menampilkan bahwa hal-hal kecil dalam kehidupan bisa dirayakan.
Poster tersebut dibuat dengan teknik fotografi dan digabungkan dengan teknik
editing menggunakan software pengolah gambar atau foto yaitu photosop. Poster
di atas terdapat gambar dua wanita yang sedang bersantai di atas gedung sambil
meminum Coca-Cola yang menjadi poin utamanya, dan di samping kiri atas terdapat
logo Coca-Cola sebagai penanda merek dan kalimat “Taste the Feeling”, yang dalam bahasa Indonesia berarti “Rayakan
Momennya”. Pemilihan font pada tagline tersebut menggunakan font jenis san
serif sehingga telihat kaku dan kuat. Pesan yang ingin disampaikan dalam poster
tersebut pada dasarnya ingin menyampaikan bahwa Coca-Cola dapat dinikmati kapan
saja dimana saja dan merayakan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita, serta
Coca-Cola ingin menyampaikan pesan emosional itu dapat dilihat dari tulisan “Taste the Feeling” dan dua wanita yang
sedang bersantai diatas gedung sebagai poin utama. Logo yang terdapat pada
pojok kiri atas sebagai pelengkap dari poster tersebut memiliki tujuan agar
khalayak mengetahui iklan tersebut milik Coca-Cola. Secara keseluruhan poster
digital tersebut sudah bagus karena pengambilan foto yang sangat menarik, warna
dalam posternya sangat nyaman dilihat dan warna tersebut dapat menyatu dengan
bagus. Tipografi tulisan “Taste the
Feeling” dapat dibaca dengan jelas karena berwarna putih serta terlihat
dengan jelas walaupun terdapat di pojok atas.
2.

Foto
di atas merupakan foto seorang gadis yang sedang berkebun. Menururt teori
pengakuan, aspek dari foto tersebut memiliki lima fitur utama. Fitur pertama
adalah memperhatikan kemiripan, jadi gadis dalam foto itu harus mirip dengan
gadis tersebut di dunia nyata. Kedua adalah imajinasi aktif, kita melihat dan
dapat tahu bahwa aktivitas yang sedang dilakukan gadis di foto di atas adalah
berkebun, meski foto tersebut diam tidak bergerak. Tiga,
melihat aspek tunduk pada kehendak. Kita dapat mencoba melihat suatu aspek, dan
yang lain bisa memandu upaya kita dengan menarik perhatian
kita ke bagian-bagian penting dari gambar; sedangkan dengan melihat biasa kita tidak berusaha melihat apa yang ada
di depan kita. Empat, melihat sebuah Aspek
terlepas dari kepercayaan. Lima, sering melihat suatu aspek melibatkan pengalaman yang pasti, dan salah satunya,
pengalaman tiba-tiba memperhatikan suatu Aspek,
atau perubahan aspek, mirip dengan mengalami pemahaman yang tiba-tiba. Seperti
ketika melihat foto gadis di atas dan memiliki pemahaman bahwa dia sedang
berkebun karena dia sedang berjongkok di antara tanaman sayur, memakai sarung
tangan dan terlihat seperti telah menanam satu pohon sayur di tangannya.
Teori
kemiripan merupakan salah satu teori dalam model empat dimensi Goodman yang
mana tidak memerlukan keahlian tingkat tinggi untuk memahaminya dikarenakan
teori kemiripan secara ekslusif bergerak dari objek ke tandanya secara
vertikal. Foto tersebut mirip dengan kejadian pada saat pengambilan foto
tersebut, yaitu sang gadis sedang berkebun.
Teori
Konvensi, kita harus tahu seperti apa kegiatan berkebun itu sehingga kita dapat
menyimpulkan bahwa gadis dalam foto tersebut sedang melakukan suatu kegiatan
yang disebut berkebun.
Teori
kontruksi mental, saat kita melihat foto tersebut kita sebenarnya hanya melihat
sebuah gambar pasif. Yang memberikan makna dan kegiatan terhadap foto di atas
adalah diri kita sendiri melalui ilusi, khalayan dan penglihatan.
3.

Gambar
di atas merupakan sebuah poster iklan dari warung makan Telap12 yang menjual
olahan aneka mie instant. Teknik pembuatan poster tersebut menggunakan aplikasi
coreldraw untuk membuah animasi. Di pojok kanan atas ada animasi kucing putih
sebagai ikon dari warung makan Telap12. Latar belakang dari poster iklan
tersebut adalah semakin ke bawah semakin gelap warnanya, jadi tidak menggunakan
warna yang rata untuk latar belakangnya. Warung makan tersebut menjual olahan
mie instan dengan beragam rasa masakan tradisional Indonesia. Sekarang ini, mie
instant sudah menjadi seperti makanan rakyat, khususnya bagi anak kost di akhir
bulan. Mie instant sudah menjadi budaya baru dalam makanan generasi muda.
Warung tersebut menyediakan kesempatan bernostalgia bagi para mantan anak kost
dengan beragam rasa masakan tradisinal Indonesia di mie instant. Harganya cukup
bersahabat bagi kantong pelajar mahasiswa dan kebanyakan orang. Segmen pasar
yang ingin dituju oleh warung ini adalah dari kalangan kelas menengah atas dan
kelas menengah bawah. Melihat beragam pilihan menu dengan harga yang tidak
terlalu berbeda jauh selisihnya juga tetap bisa dianggap murah bagi kebanyakan
orang.
4.

Iklan
minuman bersoda Sprite berjudul Oppa
Rantai
Sintagmatig yang ada dalam iklan minuman bersoda Sprite adalah seorang gadis
yang ditinggal oleh pria yang ia suka di sebuah halte bus, lalu
memanggil-manggil pria tersebut dengan kata sapaan kakak laki-laki dalam bahasa
korea, yaitu oppa, oppa, oppa. Setelah
mengangis dan memanggil tersebut justru yang menyahut bukannya pria tersebut
tapi justru seorang kakek-kakek. Cak Lontong sebagai moderator di iklan ini
mengungkapkan kalimat daripada sedih berlarut-larut, mending minum Sprite,
nyatanya nyegerin. Untuk menunjukkan bahwa setelah minum Sprite beneran
nyegerin maka dalam iklan itu ada efek disiram dengan air jernih dari
pegunungan. Kemudia sang gadis mengalami perubahan suasana hati dari yang
tadinya sedih menjadi ceria, dapat disimpulkan dari adegan terakhir saat sang
gadis mengajak kakek tersebut menari bersama.
Rantai
paradigmatik yang ditampilkan di iklan ini memberikan pengertian bahwa kesalahpahaman
dan salah tafsir bisa terjadi di mana saja, seperti panggilan Oppa yang dapat bermakna sebagai kakak
laki-laki dalam bahasa korea tapi dalam percakapan sehari-hari di Indonesia,
kata oppa dapat digunakan untuk menyebut seorang lelaki yang sudah lanjut usia
atau kakek-kakek. Hikmah dari iklan tersebut adalah mau seburuk apapun kejadian
yang menimpa kita, kitalah yang menentukan mau menerima kejadian tersebut
dengan hati yang lapang dan berbahagia atau menanggapi masalah tersebut dengan
hati yang sedih dan sesak.
DAFTAR
PUSTAKA
Smith, Ken. et.al. (eds). 2005. Handbook of Visual
Communication Theory, Methods and Media. London : Lawrence Erlbaum
Associates Publisher
Google gambar dengan keyword : iklan minuman bersoda,
kegiatan berkebun, iklan warung makan murah bagi mahasiswa
Posting Komentar