Rangkuman 3
Chapter 31 : Communication Accomodation Theory
Teori
ini berisi mengenai cara menyesuaikan diri dalam proses komunikasi dalam lingkungan. Teori ini
dikemukakan oleh Howard Giles. Terdapat dua strategi dalam menyesuaikan diri
dalam proses berkomunikasi, yaitu:
1.
Konvergensi, merupakan strategi yang digunakan untuk menyesuaikan suatu
perilaku komunikasi. Dalam strategi ini, kita menyesuaikan budaya orang lain.
Seperti contohnya remaja ketika akan berbicara dengan orang tua maka remaja
tersebut nada bicaranya akan diperhalus dan bahasa yang digunakan pun akan
lebih diperhatikan lagi. Sehingga respon yang muncul dari strategi ini
cenderung positif.
2.
Divergensi, merupakan strategi yang digunakan untuk menonjolkan perbedaan
diantara dua hal. Dalam strategi ini, kita mempertahankan budaya kita. Contohnya
adalah dalam ajang Miss Indonesia, para peserta harus menggunakan strategi ini,
sehingga mereka bisa memunculkan budaya mereka sendiri. Divergensi bisa
bersifat positif dan negatif. Divergensi dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
Maintenance/Underaccommodation, yaitu adanya kekurangan dalam
komunikasi.
b.
Overaccommodation, yaitu adanya kelebihan dalam
komunikasi.
Chapter 32: Face-Negotiation Theory
Teori ini mempelajari
mengenai cara mengelola suatu masalah dalam konteks lintas budaya. Teori ini
dikemukakan oleh Stella Ting-Toomey. Di dalam teori ini, terdapat dua macam
budaya, yaitu:
1.
Budaya Individualistik
Budaya
individualistik merupakan budaya yang cenderung independen. Budaya ini
mengutamakan kepentingan diri sendiri diatas kepentingan orang lain. Meskipun
terdengar egois, akan tetapi apabila terdapat suatu masalah, maka masalah
tersebut akan tuntas lebih cepat, karena masalah yang terjadi hanya antar
individu, sehingga diselesaikannya pun secara individu.
2.
Budaya Kolektif
Budaya
kolektif merupakan budaya yang bergantung dengan orang lain. Budaya ini
mementingkan kepentingan orang lain dibanding kepentingan dirinya sendiri.
Apabila terdapat suatu masalah, masalah tersebut akan tuntas lebih lambat
cenderung rumit, karena dalam menyelesaikan masalah ini, mereka lebih bertindak
sebagai anggota kelompok, bukanlah individual, sehingga masalah yang terjadi
pun akan semakin rumit dan menyebar.
Dalam mengelola suatu
masalah, terdapat delapan cara yaitu:
a.
Avoiding, menghindar dari masalah.
b.
Obliging, menyerahkan masalahnya kepada
orang lain.
c.
Compromising, menyelesaikan masalah dengan cara
kompromi.
d.
Dominating, memaksakan kehendak ingin menang
dalam mengatasi suatu masalah.
e.
Integrating, menyelesaikan masalah dengan
diskusi dan mencari hasil yang win-win.
f.
Emosional expression, menyelesaikan masalah dengan
ekspresi/perasaan ia sendiri.
g.
Passive aggressive, mengelola masalah dengan cara
tidak langsung, seperti contohnya sindiran.
h.
Third-party help, mencari bantuan pihak ketiga
dalam menyelesaikan suatu masalah.
Tidak ada komentar untuk "Rangkuman 3"
Posting Komentar