SOCIAL INFORMATION PROCESSING THEORY

 


Pengantar

Teori Social Information Processing merupakan teori yang dicetuskan oleh Joseph Walther. Teori ini menolak anggapan yang berisi bahwa CMC (Computer Mediated Communication) kurang berguna untuk pembentukan kesan dan hubungan interpersonal. Walther mengatakan bahwa dengan menggunakan CMC pun dapat mengembangkan kesan dan hubungan interpersonal, meskipun alat yang dimediasi computer membatasi jumlah isyarat non-verbal yang tersedia bagi komunikator. Pada teori ini, komunikator harus beradaptasi dengan setiap pembatasan mereka oleh media, sehingga pesan-pesan yang diketik setara dengan saluran verbal dalam tatap muka (face-to-face). Sehingga karena komunikator harus bergantung pada pesan yang diketik sebagai saluran utama mereka, maka isyarat verbal yang dikandungnya adalah pengaruh yang kuat terhadap pembentukan kesan dan hubungan interpersonal. Teori ini berada pada konteks komunikasi interpersonal.

Teori Social Information Processing

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian pengantar, teori Social Information Processing berisi bahwa CMC (Computer Mediated Communication) pun dapat mengembangkan kesan dan hubungan interpersonal, meskipun alat yang dimediasi komputer membatasi jumlah isyarat non-verbal yang tersedia bagi komunikator. Di teori ini, komunikator harus memfokuskan pada komunikasi verbal sehingga pesan-pesan yang diketik akan bernilai setara dengan komunikasi yang dilakukan secara langsung/tatap muka. Oleh karena itu, meskipun menggunakan CMC akan tetapi pengembangan hubungan antar individu akan tetap berkembang dengan baik.

Di teori ini juga berisi bahwa pesan yang dikirim melalui CMC memiliki 4 kali lebih lama daripada berbicara secara langsung. Oleh karena itu, impresi yang ditimbulkan akan lebih sedikit, sehingga hubungan yang dihasilkan CMC akan lebih rapuh atau lebih lemah dibandingkan dengan pengembangan dengan komunikasi non-verbal.

Perspektif hipersonal merupakan pandangan yang mengatakan bahwa CMC mempunyai hubungan yang lebih intim apabila mereka sedang bersama. Terdapat empat kategori, yaitu:

a.       Pengirim. Orang bisa menutupi keadaan sebenarnya dalam menyampaikan pesan

b.      Penerima. Penerima dapat menilai kualitas komunikasi seseorang, dan mempunyai minat sesuai dengan kesamaan ketertarikan dan karakter.

c.       Saluran. Ketidakserempakan alat yang digunakan oleh individu, sehingga mereka bisa melakukan komunikasi kapanpun mereka mau.

d.      Umpan balik. Kecenderungan harapan seseorang terhadap orang lain untuk meningkatkan respons dari mereka yang menegaskan apa yang semula diantisipasi.

Catatan Kritis

            Menurut saya teori ini lebih memperhatikan perkembangan teknologi CMC, dan kurang memperhatikan aspek kedekatan yanag terjadi dalam sebuah hubungan. Teori ini juga lebih berlaku untuk orang-orang yang mempunyai sifat individualistis yang tinggi, dan kurang berlaku untuk orang-orang yang mempunyai sifat kolektif yang tinggi.

Penerapan

Penerapan teori Social Information Processing ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam konteks komunikasi interpersonal. Karena di jaman sekarang yang sudah modern ini, banyak orang yang berkomunikasi menggunakan media, tidak berkomunikasi secara langsung seperti dahulu. Meskipun di CMC tidak terdapat komunikasi non-verbal, akan tetapi kita harus meningkatkan komunikasi verbal kita supaya pesan-pesan yang diketik setara dengan komunikasi yang dilakukan secara langsung/tatap muka. Sehingga meskipun kita berkomunikasi menggunakan CMC, pengembangan hubungan antar individu masih dapat berkembang.

Contoh Kasus

            Ketika saya pergi kuliah merantau ke Purwokerto, saya akan menghubungi keluarga saya yang berada di Tasikmalaya dengan menggunakan CMC melalui sosial media seperti WhatsApp Messenger. CMC dianggap lebih efektif karena saya tidak harus bertemu dengan keluarga saya terlebih dahulu untuk melakukan sebuah komunikasi, dan penggunaannya pun fleksibel bias digunakan kapan saja.

Pengantar

Teori Social Information Processing merupakan teori yang dicetuskan oleh Joseph Walther. Teori ini menolak anggapan yang berisi bahwa CMC (Computer Mediated Communication) kurang berguna untuk pembentukan kesan dan hubungan interpersonal. Walther mengatakan bahwa dengan menggunakan CMC pun dapat mengembangkan kesan dan hubungan interpersonal, meskipun alat yang dimediasi computer membatasi jumlah isyarat non-verbal yang tersedia bagi komunikator. Pada teori ini, komunikator harus beradaptasi dengan setiap pembatasan mereka oleh media, sehingga pesan-pesan yang diketik setara dengan saluran verbal dalam tatap muka (face-to-face). Sehingga karena komunikator harus bergantung pada pesan yang diketik sebagai saluran utama mereka, maka isyarat verbal yang dikandungnya adalah pengaruh yang kuat terhadap pembentukan kesan dan hubungan interpersonal. Teori ini berada pada konteks komunikasi interpersonal.

Teori Social Information Processing

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian pengantar, teori Social Information Processing berisi bahwa CMC (Computer Mediated Communication) pun dapat mengembangkan kesan dan hubungan interpersonal, meskipun alat yang dimediasi komputer membatasi jumlah isyarat non-verbal yang tersedia bagi komunikator. Di teori ini, komunikator harus memfokuskan pada komunikasi verbal sehingga pesan-pesan yang diketik akan bernilai setara dengan komunikasi yang dilakukan secara langsung/tatap muka. Oleh karena itu, meskipun menggunakan CMC akan tetapi pengembangan hubungan antar individu akan tetap berkembang dengan baik.

Di teori ini juga berisi bahwa pesan yang dikirim melalui CMC memiliki 4 kali lebih lama daripada berbicara secara langsung. Oleh karena itu, impresi yang ditimbulkan akan lebih sedikit, sehingga hubungan yang dihasilkan CMC akan lebih rapuh atau lebih lemah dibandingkan dengan pengembangan dengan komunikasi non-verbal.

Perspektif hipersonal merupakan pandangan yang mengatakan bahwa CMC mempunyai hubungan yang lebih intim apabila mereka sedang bersama. Terdapat empat kategori, yaitu:

a.       Pengirim. Orang bisa menutupi keadaan sebenarnya dalam menyampaikan pesan

b.      Penerima. Penerima dapat menilai kualitas komunikasi seseorang, dan mempunyai minat sesuai dengan kesamaan ketertarikan dan karakter.

c.       Saluran. Ketidakserempakan alat yang digunakan oleh individu, sehingga mereka bisa melakukan komunikasi kapanpun mereka mau.

d.      Umpan balik. Kecenderungan harapan seseorang terhadap orang lain untuk meningkatkan respons dari mereka yang menegaskan apa yang semula diantisipasi.

Catatan Kritis

            Menurut saya teori ini lebih memperhatikan perkembangan teknologi CMC, dan kurang memperhatikan aspek kedekatan yanag terjadi dalam sebuah hubungan. Teori ini juga lebih berlaku untuk orang-orang yang mempunyai sifat individualistis yang tinggi, dan kurang berlaku untuk orang-orang yang mempunyai sifat kolektif yang tinggi.

Penerapan

Penerapan teori Social Information Processing ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam konteks komunikasi interpersonal. Karena di jaman sekarang yang sudah modern ini, banyak orang yang berkomunikasi menggunakan media, tidak berkomunikasi secara langsung seperti dahulu. Meskipun di CMC tidak terdapat komunikasi non-verbal, akan tetapi kita harus meningkatkan komunikasi verbal kita supaya pesan-pesan yang diketik setara dengan komunikasi yang dilakukan secara langsung/tatap muka. Sehingga meskipun kita berkomunikasi menggunakan CMC, pengembangan hubungan antar individu masih dapat berkembang.

Contoh Kasus

            Ketika saya pergi kuliah merantau ke Purwokerto, saya akan menghubungi keluarga saya yang berada di Tasikmalaya dengan menggunakan CMC melalui sosial media seperti WhatsApp Messenger. CMC dianggap lebih efektif karena saya tidak harus bertemu dengan keluarga saya terlebih dahulu untuk melakukan sebuah komunikasi, dan penggunaannya pun fleksibel bias digunakan kapan saja.

Tidak ada komentar untuk "SOCIAL INFORMATION PROCESSING THEORY"