It Ain't Much But It's Honest Work

Daftar Isi
Ala Kadarnya, tetapi Hasil Kerja Jujur

Gambar di atas saya buat tahun 2020, berisi nama blog teman sekelas dan moto blog dia. Waktu itu ada tugas dari kelas mata kuliah Teknologi Komunikasi. Saya dan tiap teman yang mengambil kelas tersebut harus membuat sebuah tulisan mengenai teknologi komunikasi dan menayangkannya di blog pribadi. Waktu itu saya membuat dua buah artikel, yaitu mengenai topik akses internet dan fenomena anak internet.

Ramai riuhlah kelas itu karena berarti selain harus menuliskan artikel, kita juga harus melakukan blogwalking dan saling meninggalkan komentar di artikel yang telah ditulis untuk menunjukan bahwa artikel tersebut bermanfaat.

Itulah gambaran singkat kenapa saya sampai bisa mengetahui moto blog teman saya tersebut. Kurang lebih pesannya, tidak mengapa ala kadarnya yang penting itu hasil kerja jujur. Saya langsung tertarik terhadap pesan tersebut. 

Kalimat tersebut secara tersirat menenangkan diri saya yang sangat merasa kacau ini. Saya kira cukup banyak hasil usaha saya yang tidak sesuai ekspektasi. Saya kembali diingatkan untuk menghargai proses dan tidak terlalu ambisius pada hasil akhir. Terlalu ngoyo pada tujuan akhir berpotensi membuat saya menghalalkan segala cara untuk mencapai titik tersebut.

Saya termasuk jenis orang yang suka mencoba banyak hal, tetapi sialnya juga gemar merasa jenuh dan berakhir beralih ke hal lain. Saya merasa selama ini belum pernah benar-benar serius menekuni sesuatu. Kata orang itu wajar, untuk saya itu seperti kabur. Jika saya terus beralih dari mempelajari satu hal ke hal lain, maka saya tidak akan pernah menjadi ahli di suatu bidang. Saya bukanlah orang jenius yang mampu paham banyak hal.

Terbukti dengan saya kembali mencoba untuk menulis sesuatu dengan bentuk tulisan artikel blog. Saya merasa tulisan saya dangkal. Saya tak percaya diri mampu untuk menyusun paragraf yang padu. Saya sering teralihkan fokus sewaktu berusaha menuliskan apa yang saya pikirkan ke dalam tulisan. Menulis menjadi tantangan yang cukup berat untuk saya.

Banyak orang berpesan, menulislah apa pun yang mau kamu tulis. Usahakan jangan menulis sambil menyunting. Melakukan dua hal tersebut hanya akan menghambat kegiatan menulismu. Saya sangat satuju dengan klaim itu. Saya sudah mengalaminya sendiri, bagaimana hasrat untuk mencapai hasil yang baik justru malah jadi bumerang.

Menulis yang banyak orang katakan sebagai kegiatan menyenangkan, tidak terlalu terasa nikmat oleh saya. Ketika menulis, kepala saya terasa cukup penuh sesak ingin memuntahkan banyak kata, tetapi jari dan lisan tak mampu untuk menyamai kecepatan produksi dalam kepala ini. Akhirnya saya merasa sangat kerepotan.

Melalui pesan dari lirvan, saya dihimbau untuk tidak terlalu gusar akan hasil yang muncul. Kerjakanlah apa yang bisa dikerjakan sekarang. Meski tulisan saya sangat acak kadut, yang jelas itu hasil dari usaha dalam proses saya.

Penerimaan itu bukan berarti saya berhenti berkembang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya diarahkan untuk selalu mawas akan proses belajar ini. Saya harus berusaha jadi lebih berani untuk jujur dan berbesar hati menerima lika liku hidup. Karya yang saya rasa burik mungkin dapat dipandang baik.

Posting Komentar