Antropologi Media


MAHZAB UTAMA KOMUNIKASI
1. Proses transmisi pesan (efektif, akurasi, kesamaan makna)
2. Produksi dan pertukaran makna (kajian media ada di mahzan ini)
Contoh produksi dan pertukaran makna: menuntut Almet Unsoed bukan sekedar fisik almetnya itu sendiri, ada produksi makna lain seperti foto untuk diposting di medsos agar prestise naik.

Humas ada bagian internal dan eksternal dengan sasaran spesifik agar dapat menyesuaikan program dengan tujuan aspek Kognitive (tahu), afektif (dukung), behavior (tingkah laku).

ANTROPOLOGI MEDIA adalah bagaimana pengalaman manusia menggunakan media.
Komunikasi memuat psikologi, antropologi, dan sosiologi. Antropologi media mengaji media, manusia, kultur/budaya. Masyarakat mempengaruhi media dan media membentuk masyarakat. Contoh: perkembangan kamera HP dengan budaya Selfie, perkembangan teknologi komunikasi (HP) dengan budaya menghubungi dosen saat skripsi dst, pilihan HP dengan kepribadian orang – Hp untuk jualan beda dengan HP untuk belajar. HP punya makna berbeda untuk setiap orang.
Makna menentukan sikap dan perilaku, contoh: HP untuk jualan dapat memuat foto produk untuk kebutuhan dagang, aplikasi perbankan, aplikasi ekspedisi/jasa kirim, screenshot bukti pembayaran dan lain sebagainya, HP tersebut juga tidak terlalu butuh aplikasi musik, tidak harus bersih dan kinclong, tidak mempertimbangkan memori dan lain sebagainya.
Mengapa antropologi media?
- Karena media dipandang sebagai ENTITAS YANG HIDUP, MEMPENGARUHI DAN DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGANNYA.
- Perlu pemahaman mendalam (verstehen) dan bukan sekedar penjelasan (erklaren) tentang BAGAIMANA POSISI dan PERAN MEDIA DI MASYARAKAT.
- Media TIDAK DIPAHAMI SEKEDAR SEBAGAI PRODUK/ARTEFAK NAMUN JUGA RITUAL BUDAYA >> perlu teori dan metode yang khas.

LINGKUP ANTROPOLOGI MEDIA
- Antropologi media dalam kajian media >> jalan untuk menemukan DUNIA/REALITAS SOSIAL DI BALIK TEKS DAN WACANA.
o Selfie muka dijelekin >> bentuk perlawanan terhadap dekontruksi cantik di masyarakat.
- Antropologi media MENGAJI MEDIA MULAI DARI EKONOMI POLITIK MEDIA HINGGA KEHADIRAN MEDIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
o Statement >> Dosen IN menyatakan bahwa Zina adalah halal. Ustadz Abdul Shomad menyatakan bahwa penonton Drakor = Kafir.
- Antropologi media lebih MENCARI MAKNA DARIPADA UKURAN/AKURASI.
o Anggapan >> jualan sabun ratusan ribu, ternyata orderan banyak datang dari daerah pelosok, kenapa? Karena orang kota jarang beli disebabkan kebanyakan mereka langsung datang ke klinik.
o Anggapan >> penelitian skripsi iklan Shopee BlackPink di daerah pelosok.

RITUAL MEDIA
- Baca koran santai, ngopi, pagi, berita lengkap 5W+1H
- Makin ke sini, ritual media semakin pudar dikarenakan ada berita online, siapa cepat maka pembaca banyak meski unsur berita tidak lengkap.

MEDIA RITUAL SEBAGAI KULTUR
- Buku politic of living room >> etnografi siapa yang menguasai remot tv di suatu rumah maka dia memiliki kekuasaan di rumah, kebanyakan rumah tangga adalah ibu yang menguasai remot tv.
- Sebagai jurnalis maka ada agenda rutin untuk pergi ke polres, pengadilan, UGD, DPR, dan lain sebagainya, tapi ada juga peristiwa tak terduga yang mesti untuk diliput.
- RITUAL >> MITOS >> Jurnalis – Ritual bawa oleh-oleh ke pihak Kapolsek. Pegawai Humas – Ritual ngadain Coffe Break untuk menjaga hubungan baik dengan media, daftar ultah wartawan untuk diucapin selamat, undangan dan acara lain sebagainya.

MEDIA memiliki pihak yang ditakuti dan tidak, contoh Trans7 takut terhadap Banzer, FPI, Universitas dsb, tapi mereka tidak takut terhadap KPI dan pemerintah. Media harus berhati-hati dalam memberitakan pihak yang ditakutinya. Massa ricuh dan bisa merusak aset, tapi pemerintah tidak akan ricuh begitu.
Contoh difusi di media adalah budaya Kpop maka akan mengikuti budaya makannya, iklan produk kulit dan lain sebagainya.

MITOS DI MEDIA MASSA
- Film laku karena artis top, artis laku karena sensasi, talkshow laku karena ngincar pejabat.
- Ganteng karena sixpack, cantik karena putih tanpa jerawat, wangi bisa dapet pacar (iklan parfum axe, cassablanca dsb)
- FPI itu rusuh, kekerasan, kaku.
- Wanita sunda itu centil, suka gonta ganti pacar.
- Bagaimana etnis jawa, batak, sunda, padang, cina dan sebagainya digambarkan di media.

KAJIAN MEDIA harus dipelajari secara KRITIS – tidak hanya percaya apa yang dilihat, tapi juga apa yang ada di baliknya.
FOKUS KAJIAN MEDIA
1. Kajian media akan tertarik pada PEMBUKTIAN DAN MELAWAN KLAIM tertentu.
Klaim >> laki-laki malas, wanita mencuci baju, etnis tertentu contoh orang tionghoa pelit dan ngomong cadel.
Bertanya mengenai perasaan suatu etnis, seperti etnis cina dalam acara imlek di media massa.
2. Kajian media tertarik pada METODE DAN PENDEKATAN untuk MENGUNGKAP KEBENARAN ATAU KEKELIRUAN dari sebuah klaim.
Klaim etnis Papua yang malas contoh: mahasiswa ilmu komunikasi 2019 unsoed. Apakah kita mengenal Jokowi sepenuhnya? Hanya yang ditampilkan (dramaturgi)
Peristiwa sosial sering dipahami dari serpihan-serpihan info di media massa.
3. Karena setiap luaran media diasumsikan memiliki audiensinya sendiri, maka kajian media akan tertarik pada upaya MEMAHAMI DAN MENGINTERPRETASI.
TEKS dan TANDA yang bersentuhan langsung dengan kita.
a. Media sebagai objek kajian, tidak pernah netral.
b. Media selalu terhubung dengan sistem lainnya.
MEDIA – Produser media, organisasi media, audiensi/user media, output media.
Demo dan bajir adalah fakta, tapi ketika fakta dihadirkan di media massa maka bukan fakta sepenunya lagi.
Gempa Lombok dan Acara Penutupan ASIAN GAME. Pak Jokowi hadir di tenda pengungsi gempa Lombok daripada hadir di acara penutupan Asian Game 2018 – kekuatan teks.

AGENDA SETTING
Apa yang diberitakan oleh media adalah penting. Banjir Tasikmalaya tidak ada media yang meliput meski banyak korban, sehingga bantuan tidak banyak datang.
Gambar dan representasi akan dunia dibawa oleh media kepada kita, contoh: Sosial Media, acara TV, Iklan baliho dan sebagainya. Budaya dan masyarakat didominasi oleh GAMBAR dan REPRESENTASI. Media massa (TV, Film, Surat kabar, Radio) melakukan KONTRUKSI dan REPRESENTASI gambaran tentang dunia untuk khalayaknya yaitu para penonton, pembaca, pendengar dan pengguna luaran media.
Representasi adalah mewakili atau menggambarkan.
Salah satu cara untuk menganalisis luaran media adalah dengan mengaji NARASI dan KISAH yang ditulis maupun diucapkan melalui audio visual, suara, gambar >> teks yang mengkontruksi dan merepresentasikan realitas sosial tertentu secara khusus.
Cerita di Media massa India didominasi oleh cerita-cerita pahlawan seperti Ghandi, Nehru (pahlawan besar), tapi siapa yang ada dibalik Nehru (pahlawan kecil) tidak diberitakan oleh media massa.

TEKS BUDAYA
Teks >> novel populer, majalah, iklan, film dan lain-lain.
Praktik >> belanja, wisata, berbagi aktivitas sub kultur. Tidak selalu berhubungan atau bersentuhan dengan media.
Aktivitas Audiens >> menonton TV dan membicarakan maknanya. Pasti berhubungan dengan media.
Budaya juga diasosiasikan dengan ORANG YANG MEMBUAT TEKS, contoh membuat program TV dan produk barang untuk digunakan dalam kehidupan budaya.
Biro Iklan, A adalah biro yang nyeleneh, B adalah biro yang konvensional.
Penekanan pada TEKS, PRAKTIK, dan AKTIVITAS AUDIENS mambawa pada tahap PRODUKSI.

TANDA, tanda budaya bisa muncul dalam beragam BENTUK seperti visual, akuistik, tanda bahasa, suara, gambar, dan bahasa khusus untuk kultur tertentu dan lain lain.
Bahasa ada dan bertahan selama ada penggunanya. TANDA >> MAKNA >> REPRESENTASI. Contoh: selama tahun 1950-an sampai 1960-an ada soul musik dan pemutar rekaman/piringan diasosiasikan jauh dari sekedar NILAI GUNAnya seperti mendengar musik dari sebuah piringan alat pemutar musik.
NILAI TUKAR jauh lebih rumit dan terikat pada masalah identitas, kehidupan urban, ras, dan subkultur, contoh: masalah musik dan piringan hitam pun akhirnya tidak bisa lepas dari masalah ekonomi politik media.

TEKS dan  TANDA dan MAKNA
Roland Barthes, teks dan tanda tidak hanya merepresentasikan melainkan juga mengkontruksi dunia sosial, politik, dan relasi-relasi pribadi. Contoh ambil foto: acara Summer Camp yang diliput adalah orang-orang bule, ketika peserta yang luar negeri mirip-mirip sama orang lokal maka tidak diliput. Acara prodi, fakta, banyak kursi yang kosong, tapi ketika foto maka dicari sudut foto yang kelihatan pesertanya banyak.
Relasi pribadi dikontruksikan oleh media, contoh kasus Ruben Onsu dan Dewi Kumala Sari yang merupakan kehidupan pribadi tapi diberitakan secara massal, lalu ada contoh kehidupan Habibie dan Ainun.
PRODUKSI MAKNA, Habibie meninggal maka akan beda cara menanggapi dan menyampaikan makna dari acara Mata Najwa dan acara Gosip Insert. Media layaknya lampu sorot panggung, hanya menyoroti bagian tertentu, seperti panggung lebih terang dari area penonton. Vokalis lebih disorot daripada naggota bandnya yang lain. “aneh” adalah tidak lazim, berbeda. Contoh: seorang mahasiswi diperkosa saat pulang malam setelah bekerja di Bar. Hal yang dianggap aneh dari contoh sebelumnya adalah seorang wanita pulang malam dan bekerja di Bar.

Tidak ada komentar untuk "Antropologi Media"