Politik Etis dan Pergerakan Nasional


POLITIK ETIS DAN PERGERAKAN NASIONAL
I. POLITIK ETIS (1899-1901M)
- Kemenangan kaum humanis terhadap kaum liberal di Parlemen Belanda
- Idenya muncul dari artikel Van De Venter yang berjudul “ Em Ereschud” (Hutang Budi/Hutang Kehormatan)
- Laporan dari dr. Mindere Welvaort Comunitie (komisi kesejahteraan) mengenai kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kolonial.
- Kesengsaraan rakyat kolonial akibat penghisapan besar-besaran hampir satu abad.
- Disetujui oleh Ratu Belanda pada tahun 1901

KONSEP POLITIK ETIS
- Edukasi
Menghasilkan golongan terpelajar/cendekiawan dan golongan fungsional/pegawai administrasi koloni.
- Irigasi
- Transmigrasi

AKIBAT POLITIK ETIS
Masyarakat desa tetap terbelakang dan masyarakat kota menjadi modern (elit kota, berpakaian, tradisi kehidupan)

II. PERGERAKAN NASIONAL (1900-1942M)
Kondisi sosial menjelang pergerakan nasional:
- Muncul kelas sosial baru, yaitu elit terpelajar.
- Perubahan sosial di kota besar.
- Kelas-kelas sosial (Eropa, Timur Jauh, Bumiputera)
- Makin terhimpitnya mobilitas sosial masyarakat bumiputera
- Perkembangan pers.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERGERAKAN NASIONAL
Faktor Internal
- Kelas - kelas sosial
- Modernisasi
- Golongan terpelajar menyadari perasaan senasib
- Politik etis
- Urbanisasi
- Masalah ekonomi

Faktor Eksternal
- Kemenangan Jepang atas Rusia 1905M
- Pergerakan nasional di negara-negara asia lain
- Masuknya paham-paham/ideologi baru
- Pan-Islamisme (Arab dan Mesir)

III. PARPOL-PARPOL pada masa Pergerakan Nasional
1. Masa AWAL/Pencarian Jati Diri “Indonesia”
a. Boedi Oetomo 1908M
o Dr. Soetomo
o Ekslusif – Priyayi Jawa
o Kooperatif Kolonial
o Kongres II – Radikal/Moderat dan Konservatif
b. Sarekat Islam 1911M
o HOS Tjokrominoto (Ratu Adil)
o Kooperatif
o Tidak ada kekuatan sentral -Perdaerah/Afdelling
o Tidak mengenal golongan (islam), sosial, agama, politik.
c. Indische Partij 1912M
o Tiga Serangkai (dr. Tjipto M, ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker)
o Nasionalisme Hindia Belanda
o Self-Help (kemadirian)
o Non-Kooperatif
o Ekslusif – kalangan elit kota/modern
2. Masa RADIKAL 1920-1930M
a. Partai Komunis Indonesia 1914M
o Block Within (Samaun, Alimin, Musso)
o Non-Kooperatif/radikal
o Internasionalisme (Komunisme-sosialisme) – pribumisasi komunis
b. Perhimpunan Indonesia 1908-1922-1924M
o Organisasi perkumpulan mahasiswa Hindia di Belanda.
o M. Hatta ada di PI pada tahun 1924M, kemudian pada tahun 1925M muncul manifesto politik (tuntutan Indonesia merdeka)
o Ikut pada Liga Anti Kolonialisme-Imperialisme di Swiss pada tahun1927M.
o Hatta dan kawan-kawannya ditangkap dan diadili pada tahun 1929M kemudian muncul “Indonesia Vrij” (Indonesia Merdeka)
c. Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) 1927M
o Awalnya merupakan perkumpulan mahasiswa di Bandung.
o PNI adalah Partai Massa dan Partai Kader
o Prinsip: Persatuan Nasional, Non-Kooperatif, Self-Help, Nasionalisme
o Pimpinan PNI ditangkap dan diadili, 1929M ada Indonesia Menggugat.
o !931M PNI bubar dan terpecah menjadi:
Partindo (Mr. Sartono) – Partai Massa
PNI-Baru (Sjahrir) – Partai Kader
d. Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru)
o Non-Kooperatif
o Self-Help
o Nasionalisme-Radikal
o PNI-Baru merupakan Partai Kader
o 1933M Belanda menggunakan sikap keras
e. PPPKI 1927M (Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia)
o Ide awal Soekarno (PNI) – Nasionalis, Islam, Marxisme
o Menyatukan seluruh kekuatan politik di Hindia Belanda yang terpecah belah
o Radikal
o Federasi kekuatan politik bubar pada tahun 1933M
3. Masa Moderat 1930-1942M (kooperatif)
a. Petisi Soetardjo 1936M
o Otonomi/pembahasan ketatanegaraan (10 tahun)
o Vaderlandse club – menolak petisi Soetardjo paa 1938M karena dianggap tidak wajar, prematur.
b. GAPI (Gabungan Politik Indonesia)
Muncul KRI 1939M
o Indonesia berparlemen
o Penggunaan bahasa Indonesia
o Lagu Indonesia Raya
o Bendera Merah Putih
Belanda membentuk Komisi Visman 1941M untuk menyelidiki kehendak rakyat Indonesia.

PRISTIWA-PRISTIWA SELAMA PERGERAKAN NASIONAL
1. Pembentukan Volksraad 1916M
- faktor pendorong pembentukan adalah desakan akibat PD1.
2. November Belofte 1918M
- Janji Indonesia akan diberikan kemerdekaan.
3. Sumpah pemuda
- Kongres Pemuda I 1926M Jakarta, Moh. Tabrani (Jong Jawa) adanya Federasi Pemuda/Fusi Pemuda.
- Kongres Pemuda II 1928M Oktober 28 Batavia, Menghasilkan Sumpah Pemuda – 1) Bahasa satu, 2) Tumpah darah satu, 3) Bangsa satu.
4. Peristiwa de zeven provicien 1933M
- Buruh/ABK kapal protes akibat diskriminasi sistem penggajian.
5. Emansipasi wanita
- Adanya diskriminasi wanita, maka dibentuk PPI pada 22 Desember 1928M (Hari Ibu)
- Kowani 1938M (Poligami, kesetaraan, kesempatan, kekerasan)

Tidak ada komentar untuk "Politik Etis dan Pergerakan Nasional"