Beda atau Sama?

Sebuah nasihat untuk berkompromi dengan lingkungan sekitar. Aku percaya bahwa manusia sebagai individu harus menyesuaikan dirinya terhadap kontruksi masyarakat tempatnya berada agar dapat bertahan. Pertanyaan selanjutnya adalah harus sampai sejauh mana manusia tersebut beradaptasi dengan orang sekitarnya? Jika terlalu membaur dan akhirnya kehilangan keaslian dirinya sendiri bukannya malah akan mendatangkan masalah lain?

Benar adanya bahwa setiap manusia dilahirkan unik, tidak ada manusia yang identik 100% bahkan untuk ukuran orang kembar sekalipun. keunikan tersebut merupakan pewarna dalam hubungan antar manusia. Adanya perbedaan membuat manusia bisa untuk mengenali dirinya sendiri. Perbedaan juga yang menjadi pendorong manusia untuk membutuhkan manusia lainnya.

Menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial memang perlu, tapi jangan lupakan hipotesis bahwa jika semua manusia sama akan satu manusia tidak akan butuh manusia lain karena apa dirinya sendiri punya apa yang dipunya manusia lain. Besarnya drajat adaptasi yang harus dipenuhi adalah sampai pada norma umum saja menurutku, karena kebanyakan manusia akan sulit untuk menerima manusia lain yang bertentangan dengan nilai dan aturan universal yang dipercayainya.

Tak semua manusia dapat menerima segala pemikiran pribadi orang lain, ada hal yang harus disimpan sendiri. Hal tersebut terpaksa dirahasiakan dari dunia luar untuk menghindari sesuatu yang tak diinginkan disebabkan oleh pemikiran tadi. Jadi memang pentinglah untuk manusia berkompromi dengan lingkungan sekitar.

Purwokero, 05.28 WIB
1 Maret 2020

Tidak ada komentar untuk "Beda atau Sama?"