Kual atau Kuan?


Mau ambil penelitian kualitatif atau kuantitatif?

Sore tadi di Kawasan Hotspot FISIP, aku duduk dan menunggu sekitar 30 menit sebelum waktu masuk kelas komunikasi organisasi. Di saat menunggu itu aku bertemu dengan seorang kenalan sewaktu jadi CoTrainer Wasbang, dia berasal dari Jurusan Sosiologi angkatan 2017.Waktu masuk kelas kami berdua sama, yaitu pukul 15.30 WIB, menunggulah kami bersama sambil mengobrol. Aku tanyakan tentang kabar diri dan kuliahnya, ternyata dia sudah membuat bagian latar belakang dari tugas akhirnya. Dia cerita bahwa dia mengambil penelitian kuantitatif, kemudian aku juga ikut bercerita bahwa aku memiliki sedikit kecemburuan dengan jurusan sosiologi karena mereka sudah dari semester 1 diberi matakuliah kepenulisan ilmiah. Kondisi jurusan Ilmu Komunikasi berbeda jauh di mana matakuliah yang berhubungan dengan kepenulisan ilmiah, metodologi penelitian itu baru disediakan pada semester 5 nanti.

Sampai pada pertanyaan di benakku, kenapa dia mengambil penelitian kuantitatif, kenapa tidak kualitatif, apa keunggulan kuantitatif yang membuatnya mengambil penelitian jenis itu, lalu apa kendala penelitian kualitatif yang menghalanginya memilih itu? 

Dijelaskanlah oleh dia alur dari matakuliah yang harus diambil di semester 1, yaitu PKI (Penulisan Karya Ilmiah), lalu dilanjutkan dengan kewajiban mengambil matakuliah penelitian kuantitatif 1 dan penelitian kualitatif 1. Mata kuliah di semester selanjutnya berkaitan dengan penulisan penelitian kuantitaif 2 dan penelitian kualitatif 2 meruapakan mata kuliah pilihan. Kuan atau kual memiliki karakteristik, keunggulan dan kelemahannya sendiri sehingga untuk memutuskan mau mengambil haluan mana dalam penelitian itu sebaiknya dipikirkan dengan masak-masak sesuai dengan diri. Sreg dan merasa cocok di metode yang mana. Kalian bakal ngambil penelitian kualitatif atau kuantitatif dan apa alasan memiliha satu dari dua piliahan sebelumnya?

Tidak ada komentar untuk "Kual atau Kuan?"