Perspektif Komunikasi

Menurut Fisher, terdapat 4 perpektif  komunikasi, yakni:

1.      Perspektif Mekanistis

Perspektif mekanistis komunikasi manusia menekankan pada unsur fisik komunikasi, penyampaian dan penerimaan arus pesan seperti ban berjalan di antara sumber atau para penerimanya. Semua fungsi penting dari komunikasi terjadi pada saluran, lokus, perspektif mekanistis.

2.      Perspektif Psikologis

Pandangan psikologis komunikasi tidak mencakup semua hal dari satu teori saja dalam psikologi. Akan tetapi, tujuannya adalah untuk menandai ciri-ciri penjelasan psikologis yang tampaknya mengarahkan ahli komunikasi yang mempergunakannya.

a.       Penerimaan Stimuli oleh indrawi

Secara fisiologis, kita hanya memiliki lima alat indera. Fenomena lingkungan itu yang terkandung dalam banyak penjelasan psikologis, termasuk dalam penjelasan teoritis di luar kecenderungan behavioristis, adalah konsep “stimulus” sebagai satuan masukan alat indera.

Jadi, setiap berkas sinar yang masuk pada retina mata kita, setiap getaran udara yang menggetarkan bagian dalam telinga kita, atau zat apapun yang merangsang indera kita dinamakan stimulus. Akibatnya, stimuli memberikan data yang dipergunakan dalam penjelasan tentang perilaku manusia

b.      Mediasi Internal Stimuli

Setelah menerima stimuli-stimuli, indera kita akan mengolahnya kembali di dalam tubuh dan pikiran kita yang disebut black box. Kita hanya mengambil kesimpulan tentang proses yang terjadi pada black box ini dari respon yang tampak.

c.       Peramalan Respons

Setelah organisme menerima stimuli-stimuli dari luar dan kemudian memporosesnya di dalam dirinya, maka organisme akan dapat meramalkan respons apa yang akan terjadi selanjutnya, baik itu akan dilakukan maupun tidak akan dilakukan.

d.      Peneguhan (Reinforcement) Respons

Peneguhan adalah respons lingkungan. Beberapa ahli menyebutnya umpan balik. Peneguhan respons mempengaruhi keadaan internal organisme dalam keadaan kebalikannya. Maksudnya, organisme itu dipengaruhi tidak hanya oleh peristiwa di masa lampau saja tetapi iapun dipengaruhi oleh masa yang akan datang.

Oleh karena itu, organisme tidak hanya tergantung pada lingkungannya saja, tetapi ia dapat mengendalikan lingkungan dan pengaruhnya melalui penggunaan fungsi antara dari keadaan internalnya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa perspektif psikologis tentang komunikasi manusia memfokuskan perhatiannya pada individu (komunikator/komunikan) baik secara teoritis maupun empiris. Secara lebih spesifik lagi, yang menjadi fokus utama dari komunikasi adalah mekanisme internal penerimaan dan pengelolahan informasi.

3.      Perspektif Interaksional

Perspektif interaksional menunjukkan pandangan komunikasi manusia yang telah berkembang secara tidak langsung dari interaksi simbolis.

4.      Perspektif Pragmatis

Pragmatis merupakan studi tentang bagaimana lambing-lambang itu berhubungan dengan orang lain. Aspek pragmatis komunikasi berpusat pada perilaku komunikator sebagai komponen fundamental komunikasi manusia. Pragmatika berpandangan bahwa komunikasi dan perilaku sesungguhnya sama.


 

Daftar Pustaka

Ambar. 2018. “Tahap Komunikasi Dalam Perspektif Psikologis”. https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/tahap-komunikasi-dalam-perspektif-psikologis/amp (Diakses pada Selasa, 10 September 2019 pukul 08.32)

Denontarr. 2008. “Perspektif Komunikasi – B. Aubrey Fisher”. http://denontarr.blogspot.com/2008/11/perspektif-komunikasi-b-audrey-fisher.html?m=1 (Diakses pada hari Senin, 9 September 2019 pukul 23.15)

Saputra, Mulyadi. 2012, “4 (Empat) Jenis Perspektif Teoritis Komunikasi Menurut A. Fisher”. http://terinspirasikomunikasi.blogspot.com/2012/12/4-empat-jenis-perspektif-teoritis.html?m=1(Diakses pada Selasa, 10 September 2019 pukul 09.18)

Tidak ada komentar untuk "Perspektif Komunikasi"