Rangkuman 2

Chapter 29: Cultivation Theory (Teori Kultivasi)

            Teori ini berisi mengenai efek jangka panjang dari televisi sesuai dengan apa yang terlihat dari televisi itu sendiri sehingga para penonton televisi mempunyai sudut pandang sama seperti televisi. Tokoh dari teori ini adalah George Gerbner (1976). Ia mempelajari televisi selama 20 tahun untuk bisa menghasilkan teori ini.

             Gerbner mengatakan bahwa ada tiga proses analisis yang dapat digunakan dalam mengetahui efek televisi bagi pentonton, yaitu:

1.      Lembaga/institusional, melihat bagaimana struktur institusi media sehingga bisa menghasilkan konten.

2.      Sistem pesan, melihat bagaimana konten/isi dari pesan itu ke masyarakat.

3.      Kultivasi, melihat efek/pengaruh tv kepada penontonnya.

Menurut Gerbner, ada dua macam penonton, yaitu:

1.      Light Viewers (Penonton Ringan), yaitu orang yang menonton tv kurang dari 2 jam perhari.

2.      Heavy Viewers (Penonton Berat), yaitu orang yang menonton tv lebih dari 4 jam perhari.

Teori kultivasi bekerja seperti magnet atau medan gravitasi sehingga tv mempunyai pengaruh terhadap penontonnya. Dalam hal ini, muncullah 2 efek yaitu mainstreaming effect dan resonance effect. Mainstreaming effect merupakan efek yang ditimbulkan sehingga para penonton tidak bisa membedakan mana dunia televisi dan realitas. Sedangkan resonance effect merupakan efek yang ditimbulkan sehingga para penonton merasa bahwa apa yang ada di tv merupakan hal yang bersifat realitas, sehingga ia merasa bahwa kehidupannya sama seperti kehidupan di tv.

Chapter 30: Agenda-Setting Theory (Teori Penyusunan Agenda)

            Bab ini menjelaskan mengenai bagaimana peran media dalam menyusun dan mengatur suatu informasi untuk diberitakan. Teori ini menggunakan teori S-R. Teori ini dilatarbelakangi oleh adanya kampanye presiden AS pada tahun 1968.

            Teori ini bertujuan untuk mempengaruhi opini publik & bersifat persuasif. Teori ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu menciptakan citra seseorang dan media tersebut. Sedangkan kekurangannya adalah seringkali tidak sesuai dengan realitas.

            Contoh kasus dari teori ini adalah para calon presiden yang mencoba membuat citra yang baik melalui tv. Para kru tv mengedit sedemikian rupa untuk menciptakan citra yang baik sehingga calon tersebut bisa terpilih.

Tidak ada komentar untuk "Rangkuman 2"