Ringkasan 1

 Chapter 5: Symbolic Interactionism (Simbolik Interaksi)

            Bab ini menjelaskan bahwa komunikasi tidak selalu verbal, akan tetapi ada juga non-verbal (seperti simbol dan gestur). Tokoh paling utama dari teori ini adalah George Herbert Mead dan muridnya yaitu Herbert Blumer.

            Teori  ini mempunyai tiga prinsip dasar, yaitu:

1.      Meaning (Makna), yaitu interpretasi dari sesuatu sehingga menimbulkan kesan. Seperti contohnya, apabila kita melihat remaja yang menangis hanya karena permennya jatuh, maka kita memaknai remaja tersebut sebagai orang yang cengeng.

2.      Language (Bahasa), yaitu penghubung yang dipakai untuk memaknai. Dalam proses memaknai seseorang, kita harus berinteraksi terlebih dahulu dengan orang tersebut. Proses interaksi terjadi apabila ada bahasa.

3.      Thinking (Berpikir), yaitu bagaimana mengambil peran orang lain dan merefleksikan diri kita menjadi peran tersebut.

Penyatuan tiga prinsip dasar ini menjadi konsep diri dari suatu individu. Konsep diri ini terdiri atas dua bagian, yakni “I” dan “me”. “I” berarti cerminan diri yang dilakukan secara subjektif, spontan, dan tidak disadari oleh diri kita sendiri. “me” berarti cerminan diri yang bersifat objektif, yaitu dimana kita melakukan sesuatu dengan memikirkan pandangan orang lain terhadap kita.

Chapter 6: Coordinated Management of Meaning (Manajemen Koordinasi Makna)

            Bab ini menjelaskan tentang cara kita mengelola sebuah makna dari suatu aturan. Teori ini lebih mementingkan praktek daripada isi teorinya. Karena di dalam teori ini dijelaskan bahwa cara penyampaian pesan itu lebih penting dibandingkan dengan isi pesannya itu sendiri. Terdapat tiga teori di bab ini, yaitu teori praktis, teori interpretive, dan teori kritis. Di dalam teori ini terdapat dua aspek penting, yaitu story told dan story lived. Story told merupakan makna dari perilaku kita, sedangkan story lived yaitu perilaku kita itu sendiri. Teori CMM ini juga bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang dialogis (dua arah).

Chapter 7: Expectancy Violations Theory (Teori Pelanggaran Harapan)

Bab ini menjelaskan bahwa setiap hubungan mempunyai jarak personal, sehingga setiap komunikasi harus dilakukan secara berbeda tergantung dengan jarak personal antar individu tersebut. Sehingga jarak personal berpengaruh dalam suatu komunikasi. Semakin dekat jarak personal antar individu maka komunikasi yang ia lakukan pun akan semakin fleksibel, begitu pun sebaliknya. Teori ini juga bisa disebut mengenai bagaimana etika kita dengan orang lain saat berkomunikasi. Teori ini berkaitan erat dengan hubungan interpersonal, non-verbal, jarak dan waktu.

Tidak ada komentar untuk "Ringkasan 1"