Coordinated Management of Meaning (CMM) Theory

Pengantar

CMM pertama kali dikenalkan oleh Barnet Pearce dan Vernon Cronen pada tahun 1978. Realitas sosial yang ada saat ini merupakan hasil dari ciptaan alam pikir manusia setelah mereka melakukan percakapan atau komunikasi antar sesama. CMM menjelaskan bahwa sebuah percakapan yang berulang dapat membuat konsep diri yang nyata dan realitas sosial yang ada. Konteks dari teori ini ada pada komunikasi interpersona Tujuan dari CMM adalah berusaha untuk mencapai sebuah kesamaan interpretasi dari sebuah makna. CMM bisa dipandang sebagai teori yang praktis, kritis dan juga interpretatif.

Teori CMM

            Coordinated Management of Meaning atau Manajemen makna terkoordinasi dapat dipahami sebagai upaya komunikasi dialogis untuk membentuk suatu realitas sosial dan peran dari seorang manusia. Barnett Pearce dan Vernon Cronen meyakini bahwa percakapan atau komunikasi merupakan sebuah proses dimana secara bersama-sama atau kolektif menciptakan segala realitas atau dunia sosial yang ada.Teori ini memiliki beberapa konsep di antaranya adalah sebagai berikut :

            Keterlibatan seseorang dalam sebuah percakapan merupakan proses utama dalam kehidupan manusia. Komunikasi bukan merupakan sebuah alat saja untuk mencapai tujuan dari seseorang, namun komunikasi dapat menjadi cermin yang menunujukan siapakah diri seseorang sebenarnya.

            Cara seseorang berkomunikasi sering lebih penting dari apa isi pembicaraan tersebut. Bahasa merupakan sebuah cara yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa bisa digunakan dengan cara yang dianggap oleh masyarakat baik seperti memuji atau memotivasi seseorang agar menjalani hidup dengan lebih baik, tapi bisa juga digunakan dengan jalan negatif seperti mencela dan memfitnah orang sehingga bisa jadi ada hidup orang lain yang hancur akibat dari cara berkomunikasi yang negatif tersebut.

            Apa yang kita bicarakan akan kembali lagi kepada dan mempengaruhi diri kita sendiri. Maksudnya adalah setiap tindakan dan ucapan dari seseorang dalam percakapan akan dapat menentukan kelanjutan dari interkasi mereka, apakah interaksi tersebut akan berlanjut dan terajut dengan baik atau rusak dan berakhir dan tidak ada kelanjutan dari interksi tersebut.

            Dalam CMM kita akan menjumpai istilah  Stories lived dan Stories Told. Stories lived adalah merekuntruksi ulang perbuatan kita bersama dengan orang lain, sedang Sroies told adalah kata dan kalimat naratif yang kita gunakan untuk memahami Stories lived.

Catatan Kritis

            Setelah dipahami lagi bahwa teori CMM yang dikemukakan Pearch dan Cronen berfokus pada apa arti membuat sebuah pernyataan. Percakapan yang berulang dapat membentuk realitas sosial dan konsep diri dari suatu individu, tapi bukan berarti individu yang mendominasi percakapan akan lebih banyak mendapatkan manfaat dari CMM. Teori ini tidak menganggap bahwa dirinya yang paling benar karena teori ini menggunakan sudut pandang subjektif dalam memahaminya. CMM membantu manusia dalam hal mediasi, terapi dalam keluarga.

Penerapan

            CMM merupakan sebuah teori yang berkisar dalam komunikasi interpersona, jadi CMM dapat diterapkan untuk mengatasi sebuah konflik dalam hubungan antar personal seperti mediasi dalam kasus perceraian pasangan di pengadilan. CMM dapat digunakan untuk menterapi anak yang terkena sindrom asperger, sejenis autis, dalam terapi keluarga.

Contoh Kasus

            Alvie merupakan mahasiswa ilmu komunikasi UNSOD 2018 yang berasal dari Tasikmalaya dan telah menyukai KPOP sejak duduk di bangku SMA. Alvie kesulitan untuk menyalurkan hobinya saat SMA karena sedikit temannya yang menyukai KPOP juga, tapi semenjak kuliah, Alvie bertemu dengan teman-teman barunya yang menyukai KPOP. Akhirnya Alvie dapat menyalurkan hobinya bersama teman-teman kuliahnya dalam urusan KPOP dan merasa dirinya memiliki dunia sendiri. Setiap kali Alvie bertemu dengan teman satu permainannya maka pokok dari pembicaraan mereka akan berputar pada KPOP.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Griffin, EM. 2012. A First Look at Communication

Theory. 8 th ed. New York: McGraw Hill

Tidak ada komentar untuk "Coordinated Management of Meaning (CMM) Theory"